GOD is Greater Than Our Hearts: mari berpidato ria :D

mari berpidato ria :D

Wajah Persepak Bolaan Indonesia
(Oleh : Ponang Jagad Pramudhitya IX-5/29)
Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat pagi, salam damai sejahtera beserta kita.
Saudara-saudara yang saya hormati, sebelumnya marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dengan
sehat tanpa kekurangan suatu apapun.
Kali ini saya ingin membahas tentang kekecewaan saya terhadap kondisi persepak bolaan nasional kita. Masih banyak masalah yang belum bisa diselesaikan secara tuntas sehingga semakin lama masalah semakin menumpuk.
Contoh, kinerja PSSI yang di pimpin oleh Nurdin Halid, kali ini sedang dirundung masalah menurunya kinerja mereka. Seperti waktu diadakannya Liga Primer Indonesia (LPI), mereka tidak setuju dengan alasan berbelit-belit. Padahal dengan diadakannya LPI ini diharapkan bisa menumbuhkan bibit-bibit unggul di masa depan. Karena alasan PSSI yang tidak jelas begitu, maka rakyatpun banyak bertanya tentang hal tersebut.
Di dalam kondisi ini, PSSI menunjukan sifat kearoganan mereka. Mereka tetap bersikukuh untuk tidak melegalkan LPI. Bahkan pemain Timnas kita, Irfan Bachdim dicoret dari daftar pemain Timnas karena dia bergabung dengan LPI bersama klub Persema Malang.
Kedua, masalah fasilitas sepak bola yang kurang memadai. Di Indonesia hanya ada satu stadion bola yang sesuai standard stadion yang baik yaitu adalah Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta dan yang lainnya masih dibawah standard. Dapat diperkirakan hal ini disebabkan karena kekurangan dana untuk membangun suatu stadion bertaraf nasional bahkan internasional.
Kemudian tentang pengembangan potensi anak usia dini yang masih kurang sehingga susah untuk mencari pengganti Timnas masa depan. Padahal hal ini sangat penting karena sangat diperlukan regenerasi dari senior ke juniornya. Saya berharap dengan adanya pemain muda yang berbakat untuk bisa dilatih dan dibina sejak wala sehingga dapat menggantikan posisi para seniornya.
Dan juga masalah kompetisi yang dari dulu belum terselesaikan. Seperti belum jelasnya sistem kompetisi sehingga setiap awal musim peraturan dan sistem berganti. Dan konflik pro-kontra antara PSSI dan LPI yang seharusnya bisa saling pengertian serta sedikitnya kompetisi yang diadakan. Kompetisi daerah yang diadakanpun kurang banyak sehingga potensi pemain daerah kurang terasah.
Dan selanjutnya masalah pelatih di Indonesia. Di Indonesia, belum ada pelatih asli Indonesia yang mendapatkan license-pro. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya fasilitas pendukung pengembangan dan pelatihan bagi pelatih sehingga pelatih asal Indonesia masih bisa dikatakan kurang professional dan handal.
Dan yang ketiga adalah kekecewaan saya terhadap tingkah laku supporter yang anarkis. Dengan begini, banyak cabang olahraga yang disatukan dalam sepakbola seperti silat, tinju, karate, kungfu, tae kwon do dan masih banyak lagi. Tindakan anarkis ini sering terjadi dalam persepakbolaan kita. Ego para supporter telah membuat sepak bola di Indonesia menjadi semakin ‘suram’. Mereka terlalu fanatic terhadap tim yang mereka bela seperti Viking (Persib Bandung), Jackmania (Persija Jakarta), Brajamusthi (PSIM Yogyakarta), Slemania (PSS Sleman), Bonek (Persebaya Surabaya) dan masih banyak lagi. Mereka sering melakukan tawuran antar supporter kesebelasan yang hanya beralasan hal sepele tapi merugikan semua masyarakat.
Saya berharap seluruh masalah dalam persepak bolaan di Indonesia dapat diselesaikan dengan baik dan tanpa kekerasan melainkan dengan kepala dingin dan dapat memajukan sepak bola Indonesia ini.
Semoga pemerintah dapat bekerja dengan baik atau bahkan perlu untuk bekerjasama dengan badan swasta serta diperlukan juga peran masyarakat demi berlangsungnya persepak bolaan di Indonesia yang baik dan sportif. Dan untuk para supporter, saya berharap agar para supporter dapat menerima kekalahan dengan lapang dada dan tidak memicu suatu keributan yang tidak berguna sama sekali karena kita satu Indonesia.
Demikian hal yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf dan terimakasih atas perhatian anda sekalian.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Selamat siang.

No comments:

Post a Comment

Copyright © GOD is Greater Than Our Hearts Urang-kurai